Main menu

Pemantauan jatuhnya ARIANE 5 DEB (SYLDA)

Update 9 April 2013

ARIANE 5 DEB (SYLDA) telah dinyatakan jatuh pada dini hari 7 April 2013 sekitar pukul 02:05 WIB di Samudera Pasifik sebagaimana terlihat pada peta berikut ini. Di lintasan terakhirnya benda melintasi Sumbar, Riau, Kalbar, Kalteng, Kaltim, Sulteng, Gorontalo, Sulut, dan Malut (Maluku Utara).

Lintasan ARIANE 5 DEB (SYLDA) di sekitar lokasi jatuhnya yang ditunjukkan oleh tanda panah.

Lintasan akhir ARIANE 5 DEB (SYLDA) di atas Indonesia. Warna lintasan tidak lagi menunjukkan ketinggian.

 

Hingga saat ini tidak diperoleh kabar ada yang menemukan serpihannya.

 

5 April 2013 08:59

Sebuah dudukan satelit bernama ARIANE 5 DEB (SYLDA) dengan nomor katalog 30796 milik Perancis diperkirakan akan jatuh dalam 2 hari ke depan. LAPAN memantau jatuhnya benda ini dengan dua alasan. Pertama, ukurannya cukup besar (sekitar 17 meter persegi) sehingga dikhawatirkan ada bagian yang tidak habis terbakar di atmosfer. Kedua, kemiringan orbitnya kecil (3.89 derajat) sehingga berpeluang relatif besar jatuh di atas wilayah Indonesia.

Lintasan ARIANE 5 DEB (SYLDA) ketika melewati Indonesia di ketinggian kurang dari 200 km pada 19 Maret 2013.

Klik menu Pemantauan Realtime untuk melihat apakah saat ini ARIANE 5 DEB (SYLDA) melintasi Indonesia dengan ketinggian kurang dari 200 km.

Sylda adalah suatu struktur yang ditempatkan di dalam fairing di atas upper stage roket Ariane 5 yang berfungsi agar roket tersebut bisa mengakomodasi dua satelit dalam sekali peluncuran. Lihat gambar berikut. Satelit ditunjukkan oleh kotak berwarna orange dan merah. Sylda menutupi satelit yang dilepaskan belakangan (di bagian bawah pada gambar).

 

Diagram Sylda (sumber: http://spaceinimages.esa.int)

Tautan:

http://www.esa.int/Our_Activities/Launchers/Launch_vehicles/Speltra_Sylda_5