Main menu

Sejarah orbit satelit UARS

 

Satelit UARS (Upper Atmosphere Research Satellite) yang diluncurkan pada 12 September 1991 akhirnya dinyatakan jatuh (mengalami atmospheric reentry) pada siang ini (24 Septermber 2011) di atas Samudera Pasifik (pecahannya bisa saja ditemukan di Kanada dan Afrika). Pada awal beroperasi tahun 1991 satelit milik Amerika Serikat ini berketinggian sekitar 575 x 580 km (ketinggian terkecil 575 km disebut perigee dan ketinggian terbesar 580 km disebut apogee) dengan kemiringan orbit (disebut inklinasi) sebesar 57 derajat dan bentuk orbit yang hampir lingkaran.

Setelah dinyatakan pensiun pada 2005, UARS diturunkan ketinggiannya hingga perigee-nya mencapai 360 km sedang apogee-nya hanya diturunkan menjadi 510 km. Sehingga ketinggian orbit yang baru adalah 360 x 510 km. Akibatnya orbit menjadi lonjong dengan kemiringan orbit tetap 57 derajat. Mengapa diturunkan? Agar satelit ini jatuh lebih cepat ke bumi (reentry). Dengan demikian resiko yang mungkin terjadi akibat satelit meledak atau bertabrakan dengan benda antariksa lain sehingga menimbulkan banyak serpihan yang menambah populasi sampah antariksa (baca tentang sampah antariksa) dapat dihindarkan. Hasil casualty risk assessment yang dilakukan NASA pada 2002 menunjukkan bahwa resiko adanya korban jiwa akibat jatuhnya UARS sangatlah kecil (meskipun diperkirakan 532 kg dari 5,6 ton total massanya tidak habis terbakar di atmosfer sehingga ada beberapa komponen yang bisa sampai ke permukaan bumi).

Setelah hampir 6 tahun mengembara sebagai sampah antariksa, hambatan atmosfer (yang semakin rendah ketinggiannya semakin padat) akhirnya menyebabkan UARS jatuh ke bumi pada hari ini (24 September 2011). Kita berharap tidak ada korban jiwa (juga korban materiakibat benda jatuh ini seperti dugaan semula.