Main menu

Pemantauan sampah antariksa

Sampah antariksa sejak awal dapat dipantau lintasannya. Meski demikian, ilmu dan teknologi yang ada saat ini belum mampu memperkirakan secara tepat kapan dan di mana lokasi jatuhnya di permukaan bumi.

Benda berketinggian 1000 km akan mengorbit ratusan tahun sebelum jatuh tetapi benda berketinggian 500 km hanya mengorbit beberapa tahun. Apabila ketinggiannya telah berada di bawah 200 km maka umumnya benda tersebut akan jatuh 1 hingga 2 hari berikutnya. Pada umumnya suatu benda dikatakan jatuh jika mengalami atmospheric reentry pada ketinggian sekitar 120 km. Di mana lokasi jatuh sebenarnya di permukaan bumi hanya diketahui dari laporan saksi mata.

Selain ketinggian awal, usia benda di orbit juga ditentukan oleh aktivitas Matahari dan karakteristik benda. Benda yang memiliki koefisien balistik (satuannya kg/m^2) lebih besar, cenderung lebih lama di orbit daripada benda yang koefisien balistiknya lebih kecil. Perhatikan Gambar 1 untuk lifetime hingga 1000 tahun dan Gambar 6 untuk lifetime hingga 50 hari (zoom-in dari Gambar 1 namun hanya untuk satu nilai koefisien balistik).

Gambar 1. Hubungan usia benda di orbit dengan ketinggian awal dan waktu peluncurannya relatif terhadap aktivitas Matahari dan karakteristik bendanya.

Gambar 2. Hubungan usia benda di orbit dengan ketinggian awalnya dan aktivitas Matahari untuk benda dengan koefisien balistik 100 kg/m^2 (sumber: www.ips.gov.au).

Salah satu contoh hasil pemantauan yang dilakukan LAPAN diperlihatkan pada Gambar 3.


Gambar 3. Diperkirakan pecahan satelit Okean 3 (Okean 3 deb) milik Rusia jatuh di Flores tangggal 23 Februari 2007.

Pemantauan lintasan sampah antariksa (secara umum benda antariksa buatan) dilakukan oleh Jaringan Pemantau Antariksa (Space Surveillance Network) milik Departemen Pertahanan Amerika Serikat yang memakai teleskop optik dan radar (Gambar 4). Hasil pemantauannya dipublikasikan di www.space-track.org.

Gambar 4. Jaringan pemantau antariksa milik Dephan Amerika Serikat.

Data orbit benda-benda yang dipublikasikan di internet dapat diolah untuk memantau benda-benda apa saja yang melintasi wilayah Indonesia pada suatu rentang waktu seperti terlihat pada gambar di bawah ini. Hasil pemantauan LAPAN secara realtime dapat dilihat di situs ini di menu "Pemantauan Realtime". Salah satu hasilnya ditunjukkan pada Gambar 5.

Gambar 5. Salah satu hasil pemantauan benda jatuh yang dilakukan LAPAN. Terlihat ada dua benda yang pernah melintasi Indonesia dengan ketinggian di bawah 200 km kurang dari 1 jam yang sebelumnya hingga 1 jam berikutnya .